Pengebdian Kepada Masyarakat

DESKRIPSI DIRI
Agus Burhan
Komponen                 : Pengabdian Kepada Masyarakat
Pernyataan Dosen     :
C.11    Pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu komponen tridarma perguruan tinggi yang wajib dijalankan oleh Dosen, disela-sela melaksanakan pengabdian di kampus, saya juga mengabdikan diri untuk kepentingan umat Islam hususnya dan umat manusia pada umumnya. Berikut adalah beberapa kegiatan pengabdian yang pernah saya lakukan diantaranya :
Pertama, sebagai anggauta Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Timur yang salah satu programnya saya terjadwal membina pengajian di Rumah Tahanan (Rutan) Porles Kutai Timur. Ke dua, sebagai da’i BKMM (Badan Kondinasi Masjid dan Mushala) Kabupaten Kutai Timur. Program-program di BKMM diantaranya : saya terjadwal sebagai Khathib dan Imam Jum’at. Disetiap  bulan ramadhan  selama dua puluh lima hari saya juga terjadwal sebagai pengisi Kultum dan imam shalat taraweh keliling di masjid dan mushala yang ada di Ibu kota Kabupaten. Setiap bulanya Batshul Masail yang diselenggarakan di Masjid dan Mushala yang berbeda yang berada dibawah naungan BKMM. Juga terjadwal sebagai pemateri kuliah subuh yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Nahdhatul ‘Ulama (LDNU). Dan saya juga sering di undang ceramah mengisi pengajian di Majlis Ta’lim-Majlis Ta’lim atau peringatan hari-hari besar Islam.
C.12    Perubahan. Dari sejumlah kegiatan pengabdian yang saya lakukan, alhamdulillah telah memperlihatkan capaian hasil yang relatif menggembirakan, dalam pengertian terjadi perubahan sikap mental dan pada tingkat tertentu pada perilaku. Misalnya, di Ramah tahanan, ketika pertama kali saya mengisi pengajian di rutan timbul rasa khawatir dan perasaan cemas, karena yang dihadapi semuanya adalah  penghuni rutan. Ternyata tak mudah melakukan pembinaan terhadap warga binaan ini. Diperlukan semangat dan kerja keras, dan yang paling utama mengedepankan pendekatan personal. Saya selalu menyampaikan kepada mereka, kira harus ridha pada ketetapan Allah, ini salah bentuk kasih saayang Allah, sebagai ujian harus diterima dengan penuh kesabaran, jangan pernah berhenti meminta yang terbaik kepada Allah, inilah wujud ketidak berdayaan kita, tapi kita beruntung masih Punya Allah. Akhirnya mereka banyak yang curhat tantang persoalan yang mereka hadapi, terkadang mereka mengepresikannya sambil nangis, mereka tidak sungkan kepada saya dan sebaliknya.
            Pengamalan keagamaan seseorang sebanding dengan kualitas keimananya, karena wujudnya iman adalah amal shaleh. Tugas pengabdian saya memberi pencerahan kepada mustami’ atau masyarakat, hidayah taufik adalah hak verogatif Allah Ta’ala. Namun sekalipun demikian, dampak perubahan dari kegiatan-kegiatan kemasyarakat memang ada, dapat terbaca dengan peningkatan pemahaman dan penghayatan keagamaan jamaahnya ditempat saya beraktifitas. indikasinya dari penguasaan wawasan keislaman yang dari hari ke hari terus meningkat, dengan materi dakwah yang sederhana, mudah dicerna dan dipahami oleh masyarakat.  Sikap toleransi yang tinggi (penduduk Kutai Timur itu kebanyakan perantau dengan agama dan suku yang berbeda). Silaturahim terjalin erat. Setiap waktu shalat banyak berjama’ah di masjid.
C.13    Saya melihatnya secara sederhana mengenai adanya  dukungan dari masyarakat terhadap pengabdian yang saya lakukan. Misalnya pembinaan keagamaan di rutan, petugas rutan membantu dan mempermudah terhadap kegiatan saya. Kalau sudah tiba jadwalnya, mereka mengontak saya untuk mengingatkanya. Pengabdian di masyarakat baik terjadwal maupun tidak, misalnya, Pengajian majelis taklim, ceramah baik ceramah ramadhan maupun pada acara perayaan hari raya Islam lainnya, khutbah baik jumat atau khutbah hari raya. di tempat berlangsungnya suatu kegiatan, dukungan yang diperlihatkan oleh mereka bukan cuma sekedar dukungan secara moril akan tetapi dukungan materil. beranjak dari pegalaman saya begitu banyak masyarakat memberikan dukungan terutama pada persoalan bagaimana cara menuyiapkan dan menata tempatnya, publikasinya, mengimpormasikan kepada jama’ahnya dari SMS ke SMS, dekorasi, dekumentasi, yang tidak kalah pentingnya adalah konsumsi, dan yang lainya sebagai upaya untuk menyukseskan dalam suatu kegiatan. Hal tersebut, apakah karena sudah merupakan budaya mereka, selalu kerja sama, gotong royong dan bahu membahu? Ketika saya pulang dari acara tersebut, mereka masih meminta maaf, mendoakan bahkan sambil mengasih amplop. Ini semua saya anggap sebagai bentuk dukungan dari masyarakat.
C.14.   Apa yang saya raih sekarang hakikatnya dari Allah dan syari’atnya adalah hasil investasi sebelumnya. Artinya saya bisa masuk di Badan Kordinasi Masjid dan Mushala (BKMM), atau di Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kutai Timur, kuliah subuh yang diadakan oleh Lembaga Dakwah Nahdatul ‘Ulama (LDNU), undangan ceramah di majlis-majlis ta’lim atau instansi pemerintah, itu semuanya bukan didapat secara instan, tapi dibangun lewat komunikasi sebelumnya dengan jam terbang yang cukup penjang. Komunikasi dibangun lewat silaturahim dengan menjalin persahabatan dengan seluruh elemen masyarakat, seperti tokoh pemuda, kyai-ulama, para guru, pengusaha, maupun pejabat lokal. saya sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan musyawarah, baik di tingkat RT, RW, ataupun kelurahan. Dalam forum-forum rapat, saya sering menyampaikan gagasan-gagasan konkret, untuk pengembangan masyarakat. Saya sering diminta Ketua RT atau Ketua RW untuk memimpin jalannya rapat, atau menjadi juru bicara mewakili warga ketika berdialog dengan pihak lain seperti pejabat yang sedang melakukan kunjungan. saya menggunakan waktu seoptimal mungkin untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
C.15    Sebagai makhluk sosial kita tidak mungkin hidup berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Tidak mungkin segala sesuatu bisa digarap sendiri tanpa melibatkan pihak lain. Oleh karena itu, kemampuan komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam rangka menunjang kesuksesan kegiatan pengabdian pada masyarakat, karena tim biasanya berhadapan langsung dengan masyarakat yang majemuk, berbeda-beda latar belakang pendidikan dan etnisnya. Contoh pembinaan keagamaan di rutan. Di rutan itu ada yang berwenang untuk mengelolanya,  ada juknisnya, rangkaian tata kerja yang berkaitan dengan satu sama lainnya, sehingga menunjukkan adanya urutan tahapan secara jelas dan pasti, serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian suatu bidang tugas atau kegiatan. seperti : a) Peserta menuju tempat pembinaan sesuai dengan SOP yang dibuat oleh UPT setempat. b) Petugas mengatur ruang pembinaan. c) Petugas atau narasumber memberikan materi sesuai dengan metode yang sudah ditentukan. Begitu juga kegiatan pengabdian yang dikordinir oleh Badan Kordinasi Masjid dan Mushalla (BKMM). Majlis ‘Ulam Indonesia Kutai Timur. Atau Lembaga Dakwah Nahdhatul ‘Ulama (LDNU). Program tersebut bisa sukser jika ada kerjasama sebagai akibat komunikasi dengan semua pihak yang terkait.





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengebdian Kepada Masyarakat"

Posting Komentar